Makanan Kuno yang Masih Bertahan Hingga Kini
Sejarah manusia tidak bisa dipisahkan dari makanan. Sejak zaman prasejarah hingga peradaban kuno, makanan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa makanan kuno bahkan masih bertahan hingga kini, baik dalam bentuk aslinya maupun dengan sedikit modifikasi. Mari kita telusuri beberapa makanan kuno yang masih bisa dinikmati di era modern.
1. Roti Pita (Timur Tengah)
Roti pita adalah salah satu makanan tertua di dunia yang berasal dari Timur Tengah. Roti ini telah ada sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu dan masih populer hingga saat ini. Roti pita terbuat dari tepung, air, ragi, dan garam, kemudian dipanggang dalam oven panas hingga mengembang. Roti ini memiliki tekstur yang lembut di dalam dan renyah di luar. Di masa lalu, roti pita digunakan sebagai wadah untuk menyajikan daging, sayuran, dan saus. Kini, roti pita masih menjadi bagian penting dalam hidangan seperti shawarma, falafel, dan gyro.
2. Garum (Romawi Kuno)
Garum adalah saus ikan fermentasi yang digunakan secara luas di Romawi Kuno. Saus ini terbuat dari ikan kecil seperti teri yang difermentasi dengan garam selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Garum memiliki rasa yang sangat asin dan gurih, dan digunakan sebagai bumbu penyedap dalam berbagai hidangan. Meskipun garum tidak lagi diproduksi dalam bentuk aslinya, saus ikan modern seperti kecap ikan Vietnam (nuoc mam) dan kecap ikan Thailand (nam pla) dianggap sebagai penerus garum.
3. Tahu (Cina)
Tahu adalah makanan yang telah ada sejak zaman Dinasti Han di Cina, sekitar 2.000 tahun yang lalu. Legenda mengatakan bahwa tahu ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang koki yang mencampurkan pure kedelai dengan nigari (sisa dari produksi garam). Hasilnya adalah makanan yang lembut dan bergizi. Tahu kemudian menyebar ke seluruh Asia dan menjadi bahan dasar dalam berbagai hidangan. Hingga kini, tahu tetap populer karena kandungan proteinnya yang tinggi dan kemampuannya untuk menyerap rasa.
4. Kimchi (Korea)
Kimchi adalah makanan fermentasi khas Korea yang telah ada sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Kimchi terbuat dari sayuran seperti kubis atau lobak yang difermentasi dengan bumbu seperti cabai, bawang putih, jahe, dan garam. Proses fermentasi ini tidak hanya memberikan rasa yang unik tetapi juga meningkatkan nilai gizi dan daya tahan makanan. Kimchi awalnya dibuat sebagai cara untuk mengawetkan sayuran selama musim dingin yang panjang. Kini, kimchi menjadi bagian penting dalam masakan Korea dan diakui sebagai salah satu makanan tersehat di dunia.
5. Mead (Eropa Kuno)
Mead adalah minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi madu dan air. Minuman ini telah ada sejak zaman Neolitik dan populer di berbagai budaya kuno, termasuk Viking, Yunani, dan Romawi. Mead sering dianggap sebagai minuman para dewa dan digunakan dalam upacara keagamaan serta perayaan. Meskipun popularitasnya sempat menurun, mead kini mengalami kebangkitan kembali sebagai minuman artisan yang dinikmati oleh para pecinta minuman kuno.
Kesimpulan
Makanan kuno ini tidak hanya menjadi bukti kekayaan budaya dan sejarah manusia, tetapi juga menunjukkan bagaimana makanan dapat bertahan dan beradaptasi seiring berjalannya waktu. Dari roti pita hingga kimchi, makanan-makanan ini terus memainkan peran penting dalam kehidupan modern, menghubungkan kita dengan nenek moyang kita melalui rasa dan tradisi.