October 24, 2024 | admin

Kimbab vs Sushi: Serupa tapi Tak Sama

Kimbab vs Sushi: Serupa tapi Tak Sama

Kimbab dan sushi adalah dua jenis hidangan populer dari Asia yang sering kali disalahartikan sebagai makanan yang sama, karena keduanya berbentuk nasi gulung yang dibungkus dengan rumput laut. Namun, meski sekilas tampak mirip, ada perbedaan mendasar antara kimbab yang berasal dari Korea dan sushi yang merupakan kuliner khas Jepang. Kedua hidangan ini memiliki sejarah, bahan, dan cara penyajian yang berbeda, yang menjadikan mereka unik dengan caranya masing-masing.

Asal Usul Kimbab dan Sushi
Kimbab (atau gimbap) adalah hidangan Korea yang terdiri dari nasi yang digulung bersama berbagai bahan isian seperti sayuran, daging, atau telur, dan dibalut dengan lembaran rumput laut (nori). Sementara itu, sushi adalah makanan khas Jepang yang memiliki variasi beragam, dengan yang paling terkenal adalah nasi vinegared yang dilengkapi dengan ikan mentah, seafood, atau sayuran, dan kadang-kadang juga dibungkus dengan nori.

Kimbab vs Sushi: Serupa tapi Tak Sama

Secara historis, sushi mulai berkembang di Jepang pada abad ke-8 sebagai metode pengawetan ikan dengan cara fermentasi nasi. Di sisi lain, kimbab mulai muncul di Korea pada abad ke-20 sebagai adaptasi dari sushi yang diperkenalkan oleh orang Jepang selama masa penjajahan Korea.

Perbedaan Bahan Utama
Salah satu perbedaan yang paling jelas antara kimbab dan sushi terletak pada penggunaan bahan utamanya:

Nasi:

Sushi: Menggunakan nasi yang dibumbui dengan cuka beras, gula, dan sedikit garam. Rasanya cenderung asam dan sedikit manis.
Kimbab: Menggunakan nasi putih biasa yang dibumbui dengan minyak wijen dan garam, sehingga rasanya lebih gurih dan sedikit berminyak.
Isian:

Sushi: Biasanya diisi dengan ikan mentah segar seperti tuna, salmon, atau seafood lainnya, serta sayuran seperti timun dan alpukat. Untuk vegetarian, sushi juga bisa diisi dengan bahan seperti tamago (telur omelet Jepang) atau sayuran mentah.
Kimbab: Isiannya lebih beragam dan cenderung matang, misalnya daging sapi panggang, ayam, crab stick, telur goreng, kimchi, wortel, bayam, dan lobak kuning. Kimbab lebih sering menggunakan bahan yang matang atau difermentasi, sehingga aman dikonsumsi tanpa perlu was-was terhadap kualitas bahan mentah.
Rumput Laut:

Kedua hidangan ini menggunakan rumput laut sebagai pembungkusnya, tetapi kimbab lebih sering menggunakan nori yang telah disangrai dengan minyak wijen agar rasanya lebih kaya, sementara nori pada sushi cenderung tidak dipanggang, mempertahankan teksturnya yang kenyal.
Perbedaan Penyajian dan Bentuk
Kimbab dan sushi juga berbeda dalam hal penyajian dan bentuk:

Ukuran dan Potongan

Kimbab: Biasanya roulette digulung lebih besar dan panjang, serta dipotong menjadi potongan yang lebih tebal. Satu gulung kimbab bisa menghasilkan 10-12 potongan.
Sushi: Potongan sushi biasanya lebih kecil dan lebih tebal, dengan jumlah potongan yang lebih sedikit, sekitar 6-8 potong per gulung.
Cara Makan:

Sushi: Sering disajikan dengan pelengkap seperti wasabi, kecap asin, dan gari (acar jahe) untuk memberikan rasa pedas dan segar di mulut. Hal ini membantu menyeimbangkan rasa dan memberikan sensasi yang unik pada lidah.
Kimbab: Lebih sering dimakan tanpa saus tambahan, meski kadang disajikan dengan saus gochujang atau saus lainnya. Kimbab biasanya disajikan sebagai makanan yang praktis dan mudah disantap saat bepergian atau piknik.
Perbedaan Rasa
Perbedaan rasa antara kimbab dan sushi juga cukup mencolok:

Sushi: Rasa sushi cenderung lebih ringan, dengan rasa dominan dari ikan mentah, cuka, dan kecap asin yang menonjol. Kombinasi ini memberikan rasa segar dan asam, yang cocok bagi mereka yang menyukai makanan dengan cita rasa ringan.
Kimbab: Rasanya lebih kaya dan gurih karena penggunaan minyak wijen, serta isian yang beragam dan biasanya matang. Minyak wijen memberikan aroma yang khas, sedangkan bahan isian seperti daging panggang atau kimchi menambahkan dimensi rasa yang lebih kompleks.

Share: Facebook Twitter Linkedin