Kelebihan Makanan Organik Lebih Sehat dari Makanan Biasa
Kelebihan Makanan Organik Lebih Sehat dari Makanan Biasa
Makanan organik sekarang makin ramai disukai beberapa warga. Walau harga lebih mahal, makanan organik di-claim lebih sehat dibanding makanan biasa atau nonorganik. Apakah benar begitu? Yok, baca kenyataannya dalam artikel berikut.
Makanan organik ialah tipe makanan yang dibuat sistem alami atau diolah tanpa memakai bahan kimia, senyawa tambahan, dan eksperimen genetika. Rutinitas konsumsi makanan organik kerap disebutkan dengan clean eating.
Bukti Makanan Organik Lebih Sehat dari Makanan Biasa – bharatorganicfoods
Contoh makanan organik ialah buah dan sayur yang ditanamkan cuma memakai pupuk alami, seperti pupuk kandang. Dalam pada itu, daging atau ikan organik diperbudidayakan atau diternak tanpa pemberian hormon atau antibiotik.
Apa Argumen Makanan Organik Di-claim Lebih Sehat?
Ada banyak argumen dibalik claim makanan organik lebih sehat dibanding bahan yang diperkembangkan sistem konservatif. Berikut ialah sejumlah argumennya:
1. Bahan makanan organik tidak memiliki kandungan pestisida sintetis
Beberapa makanan organik tidak memakai pestisida sintetis atau zat kimia membuat perlindungan sayur dan buah dari jamur, hama, dan serangga. Tipe pestisida ini dicemaskan memiliki kandungan semakin banyak senyawa kimia beresiko.
Kalaulah memakai pestisida, sayur dan buah organik umumnya cuma ditanamkan memakai pestisida organik dengan jumlah yang sedikit.
2. Bahan makanan organik tidak memiliki kandungan bahan tambahan
Makanan organik pun tidak diproses dan diolah zat atau bahan tambahan. Bahan tambahan yang diartikan ialah bahan pengawet, pemanis bikinan, pewarna, dan perasa seperti monosodium glutamate (MSG).
3. Bahan makanan organik di-claim lebih ramah pada lingkungan
Bukan hanya memberikan keuntungan untuk kesehatan, makanan yang diproses dengan organik di-claim lebih ramah pada lingkungan karena bisa jaga kelestarian air dan tanah dari pencemaran beberapa bahan kimia.
Sebagai alternative, penanaman buah dan sayur organik umumnya manfaatkan predator alami, seperti bebek dan ayam, untuk memberantas hama. Langkah alami ini dikenali semakin aman dan tidak kalah efisien untuk hasilkan makanan organik yang sehat dan ramah pada lingkungan.
4. Bahan makanan organik dipandang lebih memiliki nutrisi
Sejumlah study mengatakan jika makanan organik, khususnya buah dan sayur, mempunyai semakin banyak gizi dan kandungan anti-oksidan didalamnya dibanding buah atau sayur yang diproses sistem konservatif.
Meskipun begitu, ini belum seutuhnya bisa dibuktikan dan tetap memerlukan riset selanjutnya.
Apa Makanan Organik Memang Bagus untuk Kesehatan?
Dibalik beragam argumen di atas, Anda mungkin tetap bertanya, apa bahan makanan organik betul-betul bawa faedah kesehatan?
Sampai sekarang ini, tidak ada jawaban tentu tentang itu karena sedikit bukti yang memperlihatkan jika mengonsumsi makanan organik betul-betul bawa faedah kesehatan semakin banyak dibanding makanan konservatif.
Disamping itu, ada pula sejumlah resiko yang penting Anda kenali bila konsumsi makanan organik, yakni:
Harga bahan makanan organik semakin tinggi dibanding bahan makanan konservatif karena pertanian dan peternakan organik membutuhkan sistem perawatan lebih ketat untuk jaga tanaman atau hewan peternak.
Bahan makanan organik bisa lebih cepat membusuk karena tidak memiliki kandungan elemen pengawet.
Bentuk, ukuran, dan performa makanan organik tidak sebesar dan semenarik bahan makanan konservatif. Ini karena tidak memakai bahan kimia tertentu untuk memacu perkembangan tanaman atau hewan.
Pestisida organik memiliki kandungan zat beresiko. Salah satunya misalnya ialah solanin. Bila tidak menyengaja ketelan saat konsumsi sayur atau buah organik yang masih belum dicuci, zat ini bisa mengakibatkan keracunan makanan dan memunculkan permasalahan pencernaan.
Apa Makanan Organik Lebih Sehat untuk Bayi?
Banyak yang mengeklaim jika pemberian makanan organik pada bayi lebih sehat dibanding makanan nonorganik. Ini karena makanan organik dipandang lebih yang bergizi dan tidak beresiko membuat bayi terkena zat kimia bikinan. Walau sebenarnya, ini belum seutuhnya betul.
Sebetulnya, kandungan pestisida pada bahan makanan nonorganik tidak selamanya terlalu berlebih. Disamping itu, sejumlah bahan organik ada juga yang memakai pestisida, tapi banyaknya memang semakin sedikit dibanding makanan nonorganik.
Maka dari sisi gizi dan keamanannya, makanan organik atau nonorganik ke-2 nya sama yang bergizi dan baik dimakan oleh bayi dan beberapa anak. Tetapi, dengan catatan jika makanan ini diproses langkah yang pas dan diberi sama sesuai keperluan.
Saat akan memberikan makanan pada anak, seperti buah dan sayur, ingat-ingatlah selalu untuk membersihkan tangan dan membersihkan buah atau sayur lebih dulu buat kurangi kontaminasi zat kimia dan kuman yang melekat di makanan itu.
Bagaimana Panduan Pilih dan Memproses Makanan supaya Lebih Sehat?
Pilih mengonsumsi makanan organik atau nonorganik bergantung keperluan setiap pribadi. Tetapi, ada banyak panduan yang dapat Anda kerjakan waktu pilih dan memproses makanan supaya lebih sehat, salah satunya:
Beli makanan, seperti daging, ikan, buah, dan sayur yang fresh.
Baca cap makanan paket secara baik. Meskipun dikasih cap organik, produk makanan tertentu masih tetap ada yang memiliki kandungan kalori, gula, dan garam terlalu berlebih.
Bersihkan buah dan sayur di bawah air mengucur saat sebelum dimakan atau diproses. Ini mempunyai tujuan supaya kotoran, debu, bakteri, dan bahan kimia yang melekat pada susunan kulit akan lenyap.
Kupas kulit sayur atau buah bila Anda ingin kurangi dampak negatif paparan pestisida yang tidak lenyap lewat proses membersihkan. Namun, langkah ini bisa hilangkan beberapa serat dan gizi.
Dari keterangan di atas, claim berkaitan makanan organik yang dipandang lebih sehat dibanding makanan biasa sebetulnya tetap membutuhkan riset selanjutnya.
Sehat atau tidak akan bergantung pada langkah Anda memproses beberapa bahan makanan organik tertentu. Bila Anda ingin konsumsi makanan organik pastikan masih tetap penuhi konsumsi nutrisi imbang dan sesuai kisah penyakit sebelumnya.
Contohnya, bila Anda mempunyai penyakit darah tinggi, pastikan turunkan garam dalam pemrosesan bahan makanan, baik organik atau nonorganik. Jika memang perlu, Anda dapat diskusikan ke dokter atau pakar nutrisi untuk ketahui keperluan dan tipe makanan yang sesuai keadaan kesehatan.